IRCI Diplomasi Internasional Jepang: Kajian Hermeneutika Kritis

Authors

  • Jabatin Bangun Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.52969/beranda.v11i1.15

Keywords:

Hermeneutika kritis, Jurgen Habermas, diplomasi internasional, WBTb

Abstract

International Research Center for Intangible Culture Heritage (IRCI) adalah lembaga penelitian untuk pelestarian WBTb (Warisan Budaya Takbenda) yang didirikan oleh Pemerintah Jepang berdasarkan ketentuan UNESCO sebagai Lembaga Internasional Kategori 2, yang bekerja di wilayah Asia Pasifik. Penelitian lembaga yang berada di Jepang ini untuk memperlihatkan strategi jepang melakukan soft diplomasi kebudayaan di dunia. Kajian ini mengisi belum adanya kajian di Indonesia untuk memakai soft diplomasi kebudayaan internasional, khususnya WBTb. Kajian ini dilakukan dengan metode penelitian arsip dan teknik pengumpulan data dari bahan terbitan dan situs internet. Kajian ini memakai teori hermeneutika kritis yang dikembangkan oleh Jurgen Habermas, khususnya mekanisme refleksif. Hermeneutika kritis menghasilkan kajian yang menunjukkan makna bahwa Jepang berhasil menggunakan kebudayaan sebagai soft diplomasi internasional. Kajian hermeneutika kiritis dapat mengungkapkan makna peran organisasi formal dan Indonesia bisa belajar dari Jepang untuk memanfaatkan kebudayaan sebagai cara soft diplomasi internasional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dewalt, Kathleen M., Billie R. Dewalt, and Coral B. Wayland. 1998. “Participant Observation” dalam Handbook of Methods in Cultural Anthropology, H. Russell Bernard (Ed.). London: Sage Publication.

Guevremont, Veronique and Ivana Otasevic. 2017. Culture in Treaties and Agreements. Implementing the 2005 Convention in Bilateral and Regional Trade Agreements. France: UNESCO.

Hine, Cristine. 2000. Virtual Ethnography. London: Sage Publication.

Kozymka, Irena. 2014. The Diplomacy of Culture. The Role of UNESCO in Sustaining Cultural Diversity. New York: Pagrave MacMillan.

Kulesz, Octavio. 2017. Culture in the Digital Environment: Assessing impact in Latin America and Spain. France: UNESCO.

Labadi, Sophia. 2013. UNESCO, Cultural Heritage, and Outstanding Universal Value. Value-based Analyses of the World Heritage and Intangible Cultural Heritage Conventions. Lanham: Rowmand & Littlefield Publisher, INC.

National Institutes for Cultural Heritage, Japan. 2011. The Training Course for Safeguarding of Intangible Cultural Heritage 2011. Final Reprt. Tokyo: National Institutes for Cultural Heritage.

McKercher, Bob and Hilary du Cros. 2002. Cultural Tourism: The Partnership Between Tourism and Cultural Heritage Management. New York: The Haworth Press, Inc.

Plesner, Ursula and Louise Philips. 2014. Researcihing Virtual Worlds: Methodologies for Studying Emergent Practices. New York: Routledge.

Porter, Stanley E. dan Jason C. Robinson. 2011. Hermeneutics an Introduction to Interpretive Theory. Cambridge: William B. Eerdmans Publishing Company.

Septiady, Yophie (Ed.). 2019. Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2019. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Šešić, Milena Dragićević. 2017. Cultural Diplomacy: Arts, Festivals and Geopolitics. Serbia: Cultur Desk.

Smith, Laurajane and Natsuko Akagawa. 2009. Intangible Heritage. London: Routledge.

Timothy, Dallen J. and Gyan P. Nyaupane. 2009. Culture Heritage and Tourism in the Developing World: a regional perspective. Londong: Routledge.

UNESCO. 2013. Basic Texts of the 2005 Convention on the Protection and Promotion of the Diversity of Cultural Expressiongs. Paris: Unesco.

UNESCO. 2022. Basic Texts of the 2003 Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage. Paris: Unesco.

Downloads

Published

28-12-2023

How to Cite

Bangun, J. (2023). IRCI Diplomasi Internasional Jepang: Kajian Hermeneutika Kritis. Beranda, 1(1), 9–17. https://doi.org/10.52969/beranda.v11i1.15